Sunday, June 24, 2012

JOM KITA RENUNGKAN.....


KELEBIHAN UMAT RASULULLAH S.A.W MENURUT  PANDANGAN NABI ADAM A.S 





Disebutkan bahawa Nabi Adam A.S telah berkata, 
"Sesungguhnya Allah S.W.T telah memberikan kepada umat Muhammad S.A.Wempat kemuliaan yang tidak diberikan kepadaku:



  1. Taubatku hanya diterima di kota Mekah, sementara taubat umat Nabi Muhammad S.A.W diterima di sebarang tempat oleh Allah S.W.T
  2.  Pada mulanya aku berpakaian, tetapi apabila aku berbuat derhaka kepadaAllah S.W.T, maka Allah S.W.T telah menjadikan aku telanjang. Umat Muhammad S.A.W membuat derhaka dengan telanjang, tetapi Allah S.W.Tmemberi mereka pakaian
  3. Ketika aku telah menderhaka kepada Allah S.W.T, maka Allah S.W.T telah memisahkan aku dengan isteriku. Tetapi umat Muhammad S.A.W berbuat derhaka, Allah S.W.T tidak memisahkan isteri mereka
  4. Memang benar aku telah derhaka kepada Allah S.W.T dalam syurga dan aku dikeluarkan dari syurga, tetapi umat Muhammad S.A.W durhaka kepadaAllah akan dimasukkan ke dalam syurga apabila mereka bertaubat kepadaAllah S.A.W.



Ingatan buat diriku yang selalu terlupa...lalai dengan urusan dunia yang sementara..

1. MENINGGALKAN sembahyang - ULAR SAQAR sedang menunggu.

2. MELEWAT-LEWATKAN sembahyang - NERAKA WAIL sedang menganga.

3. MERINGAN-RINGANKAN syariat - Mendapat pandangan MURKA Al-Jabbar

4. MENGUMPAT peribadi orang - GUNTING neraka sedang diasah

5. MENYEBARKAN gossip atau fitnah - DURI-DURI menanti anda di taman neraka

6. Tidak MENJAGA pergaulan -LIBASAN api neraka dijanjikan

7. Tidak BERAKHLAK dengan manusia -KEMURKAAN Allah bersama mu..

8. MENYAKITI hati orang dengan lisan- MASUKLAH mana-mana pintu neraka

9.Meringankan AMANAH - Angkatlah SEBERKAS kayu dari neraka

10.BERSANGKA BURUK - AMALAN BAIK diambil orang 


sama2 kita bace:

Al-Qur’an menceritakan sifat-sifat bidadari adalah seperti berikut :

1. “Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jeli matanya,    seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik.” 

(Qs. Ash-Shaaffaat [37]: 48-49)

2. “Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.” (Qs. Shaad [38]: 52)

3. “Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.” 
(Qs. Ar-Rahmaan [55]: 56)

4. “Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (Qs. Ar-Rahmaan [55]: 58)

5. “Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang baik- baik lagi cantik-cantik.” 
(Qs. Ar-Rahmaan [55]: 70)

6. “(Bidadari-bidadari) yang jeli, putih bersih, dipingit dalam rumah.” (Qs. Ar-Rahmaan [55]: 72)

7. “Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.” (Qs. Ar-Rahmaan [55]: 74)

8. “Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah.” (Qs. Ar-Rahmaan [55]: 76)

9. “mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.” (Qs. Ath-Thuur [52]: 20)

10. “Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik.” (Qs. Al-Waaqi’ah [56]: 22-23)



Subhanallah..sesungguhnya Allah itu Maha Pemurah..Pengampun..Yang Maha Agung..jOm sama2 kita renungkan..:-)

Sunday, June 10, 2012

ZIKIR MENDAMAIKAN JIWA




Zikrullah mampu mendamaikan jiwa. Sehubungan dengan ini dalam surah Ar-Ra’d ayat 28 Allah berfirman, “Ketahuilah, dengan berzikir kepada Allah hati akan tenang.”

Berzikir dengan membaca Al-Quran merupakan satu cara yang baik untuk menenangkan jiwa. Pada suatu ketika, seorang lelaki mendatangi sahabat Abdullah ibn Masud dan berkata,
 “Wahai Ibn Masud, nasihatilah aku dengan sesuatu yang dapat meredakan kegelisahanku. Buat masa ini, jiwaku tidak tenteram, fikiranku kusut, tidurku tidak nyenyak dan seleraku hilang.

” Abdullah ibn Masud menjawab, “Bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat
pertama, ke tempat orang membaca Al-Quran tidak kira sama ada kamu ikut membacanya ataupun kamu sekadar mendengar pembacaan orang lain. 

Kedua, kamu menghadiri majlis pengajian yang mengingatkan kamu kepada Allah dan 

ketiga, kamu mencari satu waktu yang sunyi, contohnya di waktu malam, dan ketika itu kamu bangun melaksanakan ibadah kepada Allah serta memohon kepadaNya agar diberikan ketenangan dan kedamaian hati kepadamu. 

Jika selepas melakukan kesemua ini jiwamu masih juga tidak tenteram, mintalah kepada Allah agar digantikan hatimu dengan hati yang lain kerana hati yang kamu miliki sekarang ini bukannya hatimu.” Lelaki itu pun kembali ke rumahnya dan terus mengambil wuduk dan membaca Al-Quran dengan penuh khusyuk. Selesai membaca Al-Quran, didapati jiwanya berubah menjadi tenang, fikirannya menjadi jernih dan kegelisahan yang selama ini melanda hatinya hilang sama sekali.

Subhanallah..sesunggunhnya Allah itu Maha mengetahui ape yg diperlukan oleh hambaNYA dan sesunggunhnya Allah itu Maha Pemurah..

CEMERLANG DENGAN ZIKIR





Dalam surah Al-Ahzab ayat 35 Allah berfirman, “Dan golongan lelaki dan wanita yang banyak berzikir kepada Allah, Allah janjikan bagi mereka keampunan serta ganjaran yang besar.”

Siapakah sebenarnya mereka yang banyak berzikir kepada Allah?

 Mengikut Imam Mujahid, “(Mereka ialah golongan) yang sentiasa mengingati Allah ketika sedang berdiri, duduk dan berbaring.” 
Kadar zikir yang paling minimum yang perlu seseorang lakukan ialah melaksanakan solat dengan penuh khusyuk dan rendah hati. Berhubung dengan ini 
Imam Atha berkata, “Sesiapa yang melaksanakan solat yang lima dengan melaksanakan segala hak-haknya, dia tergolong dalam golongan lelaki dan perempuan yang banyak berzikir kepada Allah.”

Nabi menggelar golongan yang banyak berzikir kepada Allah sebagai Al-Mufarridun

Mengikut Imam Muslim nabi bersabda, “Golongan Al-Mufarridun akan mendahului.” 


Sahabat-sahabat bertanya, “Siapakah mereka yang mufarridun itu ya Rasulullah?” 
Bersabda nabi, “Lelaki dan perempuan yang banyak berzikir kepada Allah.

Zikrullah yang terbaik ialah yang dilakukan dengan hati dan lidah. Namun jika hendak dipilih di antara kedua-duanya, zikir dengan hati adalah pilihan yang lebih baik.



Sama2lah kita cuba yg terbaik untuk hidup kita dunia akhirat wlaupun kita tidak dpt jd yg sempurna..i'Allah..

Wednesday, June 6, 2012

AIR MATA TAUBAT ( I )

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena merasa takut kepada Allah sampai susu [yang telah diperah] bisa masuk kembali ke tempat keluarnya.”                                                             (HR. Tirmidzi [1633]).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; [1] seorang pemimpin yang adil, [2] seorang pemuda yang tumbuh dalam [ketaatan] beribadah kepada Allah ta’ala, [3] seorang lelaki yang hatinya bergantung di masjid, [4] dua orang yang saling mencintai karena Allah; mereka berkumpul dan berpisah karena-Nya, [5] seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan kerkedudukan dan cantik [untuk berzina] akan tetapi dia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’, [6] seorang yang bersedekah secara sembunyi-sumbunyi sampai-sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan [7] seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga kedua matanya mengalirkan air mata (menangis).”                               (HR. Bukhari [629] dan Muslim [1031]).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Ada dua buah mata yang tidak akan tersentuh api neraka; mata yang menangis karena merasa takut kepada Allah, dan mata yang berjaga-jaga di malam hari karena menjaga pertahanan kaum muslimin dalam [jihad] di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi [1639], disahihkan Syaikh al-Albani dalam Sahih Sunan at-Tirmidzi [1338]).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada yang lebih dicintai oleh Allah selain dua jenis tetesan air dan dua bekas [pada tubuh]; yaitu tetesan air mata kerana perasaan takut kepada Allah, dan tetesan darah yang mengalir karena berjuang [berjihad] di jalan Allah. Adapun dua bekas itu adalah; bekas/luka pada tubuh yang terjadi akibat bertempur di jalan Allah dan bekas pada tubuh yang terjadi karena mengerjakan salah satu kewajiban yang diberikan oleh Allah.” (HR. Tirmidzi [1669] disahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Sahih Sunan at-Tirmidzi [1363])
Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma mengatakan, “Sungguh, menangis karena takut kepada Allah itu jauh lebih aku sukai daripada berinfak uang seribu dinar!”.
Ka’ab bin al-Ahbar rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya mengalirnya air mataku sehingga membasahi kedua pipiku karena takut kepada Allah itu lebih aku sukai daripada aku berinfak emas yang besarnya seukuran tubuhku.”
Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu mengatakan; suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku, “Bacakanlah al-Qur’an kepadaku.” Maka kukatakan kepada beliau, “Wahai Rasulullah, apakah saya bacakan al-Qur’an kepada anda sementara al-Qur’an itu diturunkan kepada anda?”. Maka beliau menjawab, “Sesungguhnya aku senang mendengarnya dibaca oleh selain diriku.” Maka akupun mulai membacakan kepadanya surat an-Nisaa’. Sampai akhirnya ketika aku telah sampai ayat ini (yang artinya), “Lalu bagaimanakah ketika Kami datangkan saksi bagi setiap umat dan Kami jadikan engkau sebagai saksi atas mereka.” (QS. an-Nisaa’ : 40). Maka beliau berkata, “Cukup, sampai di sini saja.” Lalu aku pun menoleh kepada beliau dan ternyata kedua mata beliau mengalirkan air mata.”
(HR. Bukhari [4763] dan Muslim [800]).
Dari Ubaidullah bin Umair rahimahullah, suatu saat dia pernah bertanya kepada Aisyah radhiyallahu’anha, “Kabarkanlah kepada kami tentang sesuatu yang pernah engkau lihat yang paling membuatmu kagum pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?”. Maka ‘Asiyah pun terdiam lalu mengatakan, “Pada suatu malam, beliau (nabi) berkata, ‘Wahai Aisyah, biarkanlah malam ini aku sendirian untuk beribadah kepada Rabbku.’ Maka aku katakan, ‘Demi Allah, sesungguhnya saya sangat senang dekat dengan anda. Namun saya juga merasa senang apa yang membuat anda senang.’ Aisyah menceritakan, ‘Kemudian beliau bangkit lalu bersuci dan kemudian mengerjakan shalat.’ Aisyah berkata, ‘Beliau terus menerus menangis sampai-sampai basahlah bagian depan pakaian beliau!’. Aisyah mengatakan, ‘Ketika beliau duduk [dalam shalat] maka beliau masih terus menangis sampai-sampai jenggotnya pun basah oleh air mata!’.
Aisyah melanjutkan, ‘Kemudian beliau terus menangis sampai-sampai tanah [tempat beliau shalat] pun menjadi ikut basah [karena tetesan air mata]!”. Lalu datanglah Bilal untuk mengumandangkan adzan shalat (Subuh). Ketika dia melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menangis, Bilal pun berkata, ‘Wahai Rasulullah, anda menangis? Padahal Allah telah mengampuni dosa anda yang telah berlalu maupun yang akan datang?!’. Maka Nabi pun menjawab, ‘Apakah aku tidak ingin menjadi hamba yang pandai bersyukur?! Sesungguhnya tadi malam telah turun sebuah ayat kepadaku, sungguh celaka orang yang tidak membacanya dan tidak merenungi kandungannya! Yaitu ayat (yang artinya), “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi….dst sampai selesai” (QS. Ali Imran : 190).” (HR. Ibnu Hiban [2/386] dan selainnya. Disahihkan Syaikh al-Albani dalam Sahih at-Targhib [1468] dan ash-Shahihah [68]).
...CONT...

AIR MATA TAUBAT ( II )

...cont...
Mu’adz radhiyallahu’anhu pun suatu ketika pernah menangis tersedu-sedu. Kemudian ditanyakan kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis?”. Maka beliau menjawab, “Karena Allah ‘azza wa jalla hanya mencabut dua jenis nyawa. Yang satu akan masuk surga dan satunya akan masuk ke dalam neraka. Sedangkan aku tidak tahu akan termasuk golongan manakah aku di antara kedua golongan itu?”.
al-Hasan al-Bashri rahimahullah pun pernah menangis, dan ditanyakan kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis?”. Maka beliau menjawab, “Aku khawatir besok Allah akan melemparkan diriku ke dalam neraka dan tidak memperdulikanku lagi.”
Abu Musa al-Asya’ri radhiyallahu’anhu suatu ketika memberikan khutbah di Bashrah, dan di dalam khutbahnya dia bercerita tentang neraka. Maka beliau pun menangis sampai-sampai air matanya membasahi mimbar! Dan pada hari itu orang-orang (yang mendengarkan) pun menangis dengan tangisan yang amat dalam.
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu menangis pada saat sakitnya [menjelang ajal]. Maka ditanyakan kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis?!”. Maka beliau menjawab, “Aku bukan menangis gara-gara dunia kalian [yang akan kutinggalkan] ini. Namun, aku menangis karena jauhnya perjalanan yang akan aku lalui sedangkan bekalku teramat sedikit, sementara bisa jadi nanti petang aku harus mendaki jalan ke surga atau neraka, dan aku tidak tahu akan ke manakah digiring diriku nanti?”.
Suatu malam al-Hasan al-Bashri rahimahullah terbangun dari tidurnya lalu menangis sampai-sampai tangisannya membuat segenap penghuni rumah kaget dan terbangun. Maka mereka pun bertanya mengenai keadaan dirinya, dia menjawab, “Aku teringat akan sebuah dosaku, maka aku pun menangis.”

Saya [penyusun artikel] berkata: Kalau al-Hasan al-Bashri saja menangis sedemikian keras karena satu dosa yang diperbuatnya, lalu bagaimanakah lagi dengan orang yang mengingat bahwa jumlah dosanya tidak dapat lagi dihitung dengan jari tangan dan jari kaki? Laa haula wa laa quwwata illa billah! Alangkah jauhnya akhlak kita dibandingkan dengan akhlak para salafush shalih? Beginikah seorang salafi, wahai saudaraku? Tidakkah dosamu membuatmu menangis dan bertaubat kepada Rabbmu? “Apakah mereka tidak mau bertaubat kepada Allah dan meminta ampunan kepada-Nya? Sementara Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (lihat QS. al-Maa’idah : 74).

( Disarikan dari al-Buka’ min Khas-yatillah, asbabuhu wa mawani’uhu wa thuruq tahshilihi, hal. 4-13 karya Abu Thariq Ihsan bin Muhammad bin ‘Ayish al-’Utaibi, tanpa penerbit, berupa file word. )

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ILMU MILIK ALLAH

Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Siapa yang belajar ilmu agama yang seharusnya untuk mencapai keredhaan Allah s.w.t. tiba-tiba dipelajarinya hanya untuk mencapai tujuan dunia, maka dia tidak akan dapat bau syurga pada hari kiamat" (Riwayat Al-Nasai dari Abu Hurairah r.a.)

SAIDINA ALI BIN ABI TALIB

Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan.

 
Full design and Custom Blog Design by jiakreatifelt.com